Pada 25 Agustus, SM Entertainment memenangkan gugatan mereka atas Depertemen Kesetaraan Gender dan Keluarga.
Menurut Pengadilan Adminstratif Seoul, SM Entertainment sebelumnya mengajukan gugatan yang menyatakan bahwa mereka menolak untuk menerima larangan atas lagu “Tomorrow…” yang dinyanyikan oleh SM the Ballad.
Lagu tersebut dilarang/dicekal oleh MOGEF (Ministry of Gender Equality and Family/Depertemen Kesetaraan Gender dan Keluarga) di bulan Januari karena liriknya yang menyebutkan alkohol: “Jadi Aku tidak akan merinduknamu saat [Aku] mabuk”, dan “Aku bermimpi tentang dirimu saat Aku tertidur mabuk.” SM Entertainment di bulan Maret mengajukan gugatan melawan MOGEF dan meminta untuk menarik keputusan ini.
Pejabat SM setelah mendengar tentang keputusan tersebut menyatakan, “MOGEF melarang lagu dikatakan untuk melindungi remaja, tapi kamitidak mengerti standar untuk evaluasi tersebut. MOGEF membatasi hak konstitusional kami dalam kebebasan berekspresi. Lagu ini bukan tentang meminum alkohol atau efeknya, tapi lebih kepada sebuah ekspresi perasaan sedih karena kehilang seorang yang dicintai. Seluruh keputusan untuk melarang lagu ini gagal untuk mempertimbangkan gambaran yang lebih besar dari makna lagu tersebut.”
Perhatian sekarang ditujukan kepada bagaimana hal ini akan berpengaruh pada industri musik.
Dalam sebuah telepon dengan Star News, CEO Cube Entertainment, Hong Seung Sung berkomentar, “Aku harap mereka akan terus mendengar kegaduhan di industri musik. Mereka perlu mengambil keputusan tidak hanya orang-orang di industri, tetapi juga fans.”
Kritikus musik pop, Kang Tae Gyu menambahkan, “Pengadilan telah mengakui adanya kebebasan berkreatifitas. Aku harap di sana tidak akan ada lagu sebuah kasus dimana jiwa menciptakan sebuah kreatifitas hilang karena hanya satu kata.”
Source + Photos: Newsen via Nate, Star News via Nate
via allkpop
