Pada tgl. 14 Juni lalu, pemerintah Korea Selatan mengumumkan bahwa pihaknya akan menjalankan sistem pendidikan
5 hari seminggu secara otonomi pada tingkat mulai SD hingga tingkat SMA mulai tahun 2012. Pada semseter depan tahun ini, sebanyak 10 % setingkat SD dan SMP di Korea Selatan akan menerapkan sistem tersebut sebagai percontohan. Pihak sekolah dapat meneruskan sistem pendidikan 5 hari seminggu setelah disahkan oleh badan managemen sekolah dan pejabat pengawas pendidikan tingkat kota dan provinsi.
Pihak Kementerian Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi menjelaskan bahwa pemerintah mengambil keputusan untuk melaksanakan sistem tersebut secara keseluruhan berdasarkan tingginya jumlah suara setuju dari pihak sekolah di lapangan. Walaupun sistem ini disarankan sebagai sistem otonomi, nampaknya semua lembaga pendidikan setingkat SD, SMP, dan SMA akan ikut menjalankannya. Tahun 2012 diantisipasikan sebagai tahun pertama pelaksanaan sistem pendidikan 5 hari seminggu.
Jika sistem tersebut berjalan secara keseluruhan, 205 hari masuk sekolah akan diturunkan menjadi 190 hari, yaitu tingkat rata-rata hari masuk sekolah di negara-negara anggota OECD. Namun demikian, jam kegiatan mengajar-belajar akan ditetapkan sesuai dengan ‘Peraturan Program Pendidikan 2009’ yang telah direformasi. Sementara itu, hari masuk sekolah otonomi akan bertambah menjadi 20 hari dari 16 hari sebelumnya. Penetapan dan perubahan seperti ini dimaksudkan untuk memberikan kompensasi waktu belajar bagi para pelajar. Sejalan dengan hal tersebut, hari libur sekolah pada musim panas dan musim dingin akan dikurangi 4 hari, dan jam belajar di sekolah pada hari-hari biasa diperkirakan akan bertambah.
Penerapan sistem pendidikan ini diharapkan memberikan dampak positif seperti mengaktifkan para pelajar agar melakukan kerja suka rela dan menikmati waktu senggang dengan keluarganya.
Akan tetapi, masalahanya adalah penerapan sistem ini menjadi keberatan bagi para orang-tua yang bekerja pada hari Sabtu. Oleh karena itu, pihak Kementrian Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi akan mengaktifkan Kelas Khusus Sabtu pada tingkat SD dan SLB -Sekolah Luar Biasa. Selain itu, untuk menangani tuntutan pelajaran privat, pemerintah akan mengaktifkan program pelajaran di luar waktu pelajaran sekolah pada setiap hari Sabtu dan merencankan membangun jaringan kerjasama dengan masyarakat setempat.
Kementerian Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi akan menyelesaikan reformasi undang-undang pendidikan di lembaga pendidikan SD, SMP, dan SMA untuk memodifikasikan hari masuk sekolah sampai bulan Agustus mendatang dan mengambil tindakan kompensasi setelah melihat hasil pelaksanaan sistem pendidikan 5 hari seminggu pada sekolah-sekolah percontohan.
CRE : KBS WORLD