Jejeran uang Korea Utara yang ditempatkan di salah satu museum di Kota Paju yang berbatasan langsung dengan Seoul, Korea Selatan, Minggu, 25 December. Warga Korsel mengirim parsel ke Korut melalui balon udara. |
Korea Selatan menerbangkan sebuah balon raksasa yang membawa bingkisan berisi kaus kaki dan pesan damai ke Korea Utara (Korut), sepekan setelah meninggalnya “Dear Leader” Kim Jong-il.
Namun, bingkisan yang didukung Inggris, Amerika Serikat, Jepang, dan Afrika Utara, itu juga mengandung risiko, membangkitkan amarah negeri komunis itu. Sebab, di dalamnya berisi leaflet yang mengkritik rezim Pyonyang.
Lebih dari 50 anggota Korean Peninsula-International Peace Organization berkumpul di pinggiran Paju, hanya tiga kilometer dari perbatasan dua negara yang paling ketat di dunia --untuk meluncurkan empat balon besar.
“Orang-orang di dunia tak melupakan saudara-saudara di Korea Utara yang sedang menghadapi cobaan,” demikian isi leaflet tersebut. “Tetaplah hidup sampai hari reunifikasi tiba.”
Juru bicara kelompok itu, Lee Ju-seong, mengatakan, selain leaflet, balon juga mengangkut ratusan pasang kaus kaki --yang bisa ditukar dengan makanan di pasar gelap Korea Utara.
Kekurangan pangan di Korut telah menyebabkan banyak orang kelaparan. “Sampai hari reunifikasi, kami akan terus menerus mengirimkan kaus kaki,” kata Lee yang membelot dari Korea Utara beberapa tahun lalu.
Di masa lalu, peluncuran balon akan dibalas ancaman perang dari Korea Utara. Pemerintahan Seoul menggagalkan rencana penyalaan menara Natal di dekat perbatasan, setelah Pyongyang mengancam akan membalasnya dengan serbuan.
Pasca kematian Kim, pemerintah Korsel tidak berusaha menghentikan peluncuran balon.
Terkait kematian Kim, Korsel mengirim delegasi untuk menyampaikan duka cita dalam dua kelompok - yang dipimpin oleh Direktur Utama Hyundai, Hyun Jeong-eun, dan kelompok yang dipimpin oleh mantan ibu negara, Lee Hee-ho.
Kedua perempuan ini dipilih karena sebelumnya Korut pernah mengirimkan delegasi penyampai ucapan belasungkawa saat meninggalnya Presiden Kim Dae-jung dan Direktur Hyundai Chung Mong-hun.
Source Fajar On line
IniSajaMo
0 komentar:
Posting Komentar