Kamis, 06 Januari 2011

Sinopsis My Girlfriend is a Gumiho Episode 13

Sinopsis My Girlfriend is a Gumiho Episode 13

Dae Woong dan Mi Ho menatap papan tanggal dan ternyata waktu mereka tersisa 51 hari lagi. Mi Ho bilang bahwa hari ini belum berakhir jadi mereka masih memiliki waktu 52 hari lagi. Dae Woong berkata bahwa waktu itu ternyata berjalan dengan sangat cepat, Mi Ho setju akan pendapat Dae Woong dan dia bilang bahwa setiap waktu yang telah di lewatkan bersama Dae Woong itu sangatlah berharga untuknya.
Dae Woong tersenyum dan mengajak Mi Ho untuk pergi keluar menghabiskan waktu. Mi Ho setuju dan bilang bahwa mereka harus jalan-jalan bersama. Dae Woong tidak setuju dengan istilah ‘Jalan-jalan’ yang di pakai Mi Ho karna dia datang jauh dari China itu untuk menemui Mi Ho dan mengajak Mi Ho kencan. Dae Woong memberikan tangannya dan berkata, “Aku mohon kau mau berkencan denganku.” Mi Ho tersenyum senang dan menerima ajakan kencan Dae Woong.

Dong Joo mengingat kejadian saat Mi Ho terus menatap pisaunya dan ternyata Dong Joo tau kalau Mi Ho mengikuti dirinya ke tempat penyimpanan pisau. Dong Joo juga mengingat kejadian yang terjadi pada Gil Dal saat dia akhirnya membunuh Gil Dal karna permintaan Gil Dal (Mi Ho itu renkarnasinya Gil Dal yang d cintai Dong Joo dulu). Dong Joo berfikir, “Apakah dia berfikir untuk menghilang?”
Dae Woong dan Mi Ho pergi ke toko es krim dan Dae Woong meminta agar dibuatkan es krim warna sapi. Dae Woong melihat pasangan yang sedang mesra di dalam toko es krim (OMG ini pasangan yang ada di bioskop loh hehe :) Dae Woong ingin mesra dengan Mi Ho makanya dia merangkul Mi Ho dan bilang bahwa dia cape. Mi Ho malah menggendong Dae Woong dan Dae Woong pun minta di turunkan. Mi Ho tersenyum pada Dae Woong dan berkata, “Woong Ah, jika kau cape katakan saja padaku maka aku akan menggendongmu.”
Dae Woong berbisik pada Mi Ho dan bertanya, “Kau sudah kehilangan ekormu tapi kau tetap kuat.” Mi Ho menjawab, “Ekorku sisa 5 dan sekarang aku menjadi Oh Mi Ho (Oh = Lima)”
Mereka mulai memakan es krim dan Mi Ho bilang bahwa dia akan memakan es krim warna sapi terlebih dahulu. Dae Woong melihat pasangan yang tadi sedang saling suap es krim dan ingin disuapi oleh Mi Ho makanya dia berkata pada Mi Ho, “Mi Ho… Aku juga mau es krim aaaaa~” Mi Ho menatap Dae Woong bingung dan bilang, “Ah es krimku habis. Enaknya hingga ekorku terasa mau keluar. Es krim warna sapi memang yang terbaik.” Dae Woong melihat Mi Ho dan bilang bahwa Mi Ho memang memiliki selera makan yang sangat besar.
Dae Woong kembali melihat pasangan yang ternyata sedang membuat lambang hati menggunakan tangan. Mi Ho ikut melihat ke pasangan itu dan bertanya, “Woong Ah, apa yang sedang mereka lakukan?” Dae Woong menjawab, “Mereka memperlihatkan cinta mereka dengan cara yang sangat kekanak-kanakan. Seperti ini lebih baik…” Dae Woong membuat lambang hati menggunakan tangannya yang di letakan di atas kepalanya. Mi Ho tersenyum melihat itu dan membalas Dae Woong dengam membuat dua jarinya seperti peace dan meletakannya di atas kepalanya.
Dae Woong melihat itu dan berkomentar, “Aku memberikan hatiku untuk membuat cinta tapi kau membuat lambang sapi?” Mi Ho menjawab, “Ini bukan sapi. Aku belajar ini dari bibimu dan ini artinya adalahantena pikiranku yang selalu memikirkanmu.” Dae Woong pun akhirnya mengerti kenapa Dong Hong selalu melakukan hal yang seperti itu juga. Dae Woong lalu bilang bahwa selama di China, Dong Hong selalu memintanya untuk fokus ke shooting namun ternyata diam-diam Dong Hong juga selalu memikirkan Bibinya. Lalu Dae Woong berfikir, “Apakah sekarang Dong Hong sedang diam-diam menemui Bibi juga?”
Ternyata benar saja Dong Hong sedang menemui Bibi. Dong Hong bilang bahwa selama dia sendiri dia selalu bisa mendengarkan suara Bibi. Bibi dengan senang hati bilang bahwa Dong Hong ternyata selama ini menerima sinyalnya. Dong Hong memeluk bibi tapi tiba-tiba saja Bibi menjauh dan menutup hidungnya. Dong Hong pun meminta maaf karna dia tidak sempat mandi. Bibi lalu menyarankan agar mereka pergi ke tempat sauna bersama.
Di tempat sauna, Dong Hong bilang bahwa dia selalu memikirkan Bibi selama ada di gurun di China. Bibi juga memuji Dong Hong dengan mengatakan bahwa Dong Hong terlihat seperti Chau Yun Fat jika mengenakan kacamata dan terlihat seperti Lawrence jika memakai handuk di kepala. Mereka pun saling memuji dan tertawa senang.
Mi Ho dan Dae Woong juga pergi ke tempat sauna bersama dan Dae Woong bilang pada Mi Ho jika perutnya terasa dingin karna es krim maka mereka tinggal datang ke tempat sauna saja. Mi Ho tertawa dan bilang bahwa tempat sauna itu sangat lucu. Dae Woong bilang bahwa dia dulu tidak pernah mengajak Mi Ho ke tempat sauna karna takut Mi Ho salah paham dan mengira bahwa tempat sauna ini sebagai restaurant penjual daging manusia karna di tempat sauna ini ada ruang “Pangang” dan banyak ruang lainnya.
Mi Ho dan Dae Woong mencoba ruang Steamed. Dae Woong bilang, “Kau adalah Rubah Steamed!” Mi Ho juga bilang, “Kau adalah Beruang Steamed! (Dae Woong artinya Beruang)” Lalau mereka menuju ruang Panggangan dan Mi Ho tidak kuat di dalam ruang itu karna merasa ekornya seperti di bakar, Akhirnya mereka pun pergi ke ruangan Pendinginan. Mi Ho benar-benar nyaman ada di ruang Pendinginan.
Lalu mereka menuju kursi pemijat dan Mi Ho sangat menikmatinya. Dae Woong melihat ada seseorang yang duduk di kursi pijat juga dan menggunakan kaca mata hitam, “Huh siapa itu yang menggunakan kaca mata hitam di dalam ruang sauna?” Dae Woong terus melihat orang itu dan kaget karna dia menyadari bahwa orang itu adalah Dong Hong. Dae Woong bilang pada Mi Ho bahwa dia pergi kembali ke Koreanya ini diam-diam sehingga Bibi dan Kakek tidak boleh tau.
Saat Dae Woong dan Mi Ho mau pergi, tiba-tiba saja Bibi datang dari arah yang berlawanan menuju Dong Hong. Dae Woong panik dan akhirnya mereka bersembunyi di bawah handuk.
Bibi bilang pada Dong Hong bahwa Dong Hong semakin kurus seperti telur, Dong Hong juga bilang bahwa Bibi seharusnya merasakan di pijat di kursi. Bibi melihat ada orang yang di tutupi handuk dan Bibi berkomentar bahwa orang itu pasti sedang sangat jatuh cinta. Dong Hong bilang bahwa dia tidak suka pada orang yang menunjukan ekspresi cinta di tempat umum. Bibi kesal dan bilang bahwa orang muda itu wajar seperti itu.
Dong Hong melepaskan kacamatanya dan meminta Bibi untuk menatap matanya lebih dalam. Dong Hong bilang bahwa dia memang tidak suka memperlihatkan ekspresi cintanya di tempat umum tapi hatinya tetap berdetak hebat saat melihat Bibi. Bibi tersenyum senang saat mendengar hal itu.
Dae Woong bilang bahwa dia tidak bilang apa-apa mengenai keberadaannya di Korea jadi mereka tidak boleh tertangkap. Mi Ho bilang bahwa selama ini ternyata Bibi selalu mengirimkan sinyal cinta pada Dong Hong. Dae Woong dan Mi Ho tertawa dan mereka memutuskan untuk pergi dari dekat Dong Hong dan Bibi. Saat mereka berdua pergi dengan di tutupi handuk, Dong Hong melihat mereka dengan tatapan kesal sementara Bibi menatap mereka dengan tatapan bingung.
Di perjalanan pulang, Dae Woong bilang bahwa waktu berjalan lambat jika mereka jauh namun waktu berjalan begitu cepat jika mereka bersama-sama. Mi Ho berkomentar waktu itu seperti yang melayang jika mereka bersama-sama. Ada pasangan Kakek dan Nenek yang lewat dan Dae Woong berkata pada Mi Ho, “50 tahun lagi kita akan seperti itu bersama.” Mi Ho tiba-tiba saja terdiam dan Dae Woong bertanya, “Ada apa? Apakah kau tidak mau menjadi keriput saat menjadi tua?” Mi Ho menjawab, “Tidak. Aku juga ingin menikmati waktu lebih lama denganmu.”
Dae Woong membawa Mi Ho ke tempat air mancur besar dan bermain-main bersama. Dae Woong mengajari Mi Ho untuk melemparkan koin kedalam kolam dan membuat suatu permintaan.Mi Ho pun melepparkan koin dan membuat permintaan dalam hatinya, “Setelah 100 hari ketika aku mengambil mutiaraku maka Dae Woong akan mati. Untuk melindungimu maka aku harus menghilang. Setelah aku menghilang maka kamu tidak boleh kaget dan sakit hati. Tapi nanti aku berharap kau akan terus memanggilku terus maka aku akan selamanya dalam hatimu. Benar, kau akan mengingatku selamanya kan?”
Mi Ho bersembunyi di balik pohon dan pada akhirnya Dae Woong berhasil menemukannya. Mi Ho tersenyum pada Dae Woong karna ternyata Dae Woong berhasil menemukannya.
Hye In, Byung Soo dan Sun Nyeon sedang ada di kantor Dong Hong. Hye In terlihat kaget saat mendengar kabar dari Byung Soo bahwa Dae Woong juga ada di Korea. Byung Soo bilang bahwa Dae Woong sangat khawatir pada Mi Ho makanya ikut kembali ke Korea untuk sementara. Sun Nyeon bilang bahwa hal itu sangat aneh karna Dae Woong tiba-tiba menjaga seorang perempuan tapi ini sangat keren. Byung Soo juga bilang bahwa Dae Woong kembali itu mau mengajak Mi Ho pergi bersama juga.
Hye In jelas kaget dan berfikir, “Apa? Dia akan membawanya juga? Bagaimana mungkin dia pergi saat shooting filmku belum selesai? Lagi pula bagaimana caranya dia pergi ke negara lain? Tidak Mungkin!” Byung Soo bilang bahwa Mi Ho memiliki passport. Hye In tambah kaget mendengar hal itu. Byung Soo bilang bahwa Dae Woong telah memesankan tiket untuk Mi Ho dan Byung Soo berkomentar, “Nama Mi Ho memang sedikit tidak biasa namun nama aslinya sangat normal.” Sun Nyeon bertanya, “Siapa nama aslinya?” Byung Soo menjawab, “Park Sun Joo. Dia memiliki nama yang normal” Hye In berfikir, “Park Sun Joo?” Hye In lalu keluar dari ruangan Dong Hong.
Tinggal Byung Soo dan Sun Nyeon saja di dalam ruangan Dong Hong. Byung Soo mengajak Sun Nyeon untuk pergi ke China bersamanya namun Sun Nyeon tidak mau karna kulitnya nanti akan jelek. Sun Nyeon melihat kulit Byung Soo dan bilang bahwa kulit Byung Soo sekarang menjadi jelek. Sun Nyeon membawa minuman dan memberikannya pada Byung Soo. Byung Soo senang karna ternyata Sun Nyeon perhatian padanya.
Hye In benar-benar tidak menerima bahwa Mi Ho memiliki passport dan bersikap seperti manusia normal. Hye In berkata, “Namanya Park Sun Joo? Tunggu… Park Dong Joo… Apakah dia yang melakukan semua ini?”
Hye In menemui Dong Joo dan langsung bertanya, “Apakah kau yang membuatkannya passport sehingga dia bisa pergi mengikuti Dae Woong kemana pun juga?” Dong Joo menjawab, “Tidak. Dia tidak seharusnya pergi dengannya. Aku membuatkan dia passport agar dia bisa pergi jauh denganku. Aku tidak akan membiarkannya pergi bersama Dae Woong.”
Hye In bilang bahwa Dae Woong berfikir untuk mengajak Mi Ho pergi bersama dan Dong Joo harus menghentikan itu semua. Dong Joo bilang bahwa semua ini tergantung pada Dae Woong. Hye In kebingungan dan bertanya, “Bukankah kau bilang kau tidak akan melakukan sesuatu pada Dae Woong?” Dong Joo menajwab, “Aku tidak akan melakukan apapun padanya. Kau harus mendatanginya dan membuat dia nervous. Itu sangat berbahaya.”
Hye In pergi meninggalkan Dong Joo dan dia kebingungan karna dia menjadi sangat ketakutan karna hal ini. Bahkan Hye In berfikir untuk membeli jimat agar selamat dan terlindungi.
Dae Woong selesai mandi dan melihat Mi Ho yang sedang melihat rencana hidup Mi Ho yang di tempel dan telah di tambahkan oleh Dae Woong. Dae Woong berkata, “Kau sudah melihatnya? Rencana hidup Mi Ho ini Dae Woong tertarik sehingga ingin mengikutinya juga.” Mi Ho tiba-tiba saja melepaskan rencana hidupnya itu dan bilang bahwa dia terlalu terburu-buru membuat rencana hidupnya sehingga dia akan menulisnya lagi jika sudah menjadi manusia. Mi Ho bilang bahwa saat ini yang dia butuhkan adalah menulis rencana hidupnya untuk 50 hari kedepan selama menjadi Gumiho.
Dae Woong bertanya, “Kau tidak akan membatalkan semua itu untuk selamanya kan?” Mi Ho kebingungan dan mengganti topik pembicaraan, “Woong ah, aku sangat lapar. Ayo makan.” Dae Woong tertawa dan bilang bahwa Mi Ho ternyata masih tetap banyak makan walaupun setiap hari sudah makan buah dan sayuran. Mi Ho bilang bahwa dia memang banyak makan sayuran hijau dan juga memakan nasi. Dae Woong tersenyum bangga pada Mi Ho. Dae Woong bilang bahwa dia sudah melihat foto album Mi Ho dan ternyata Mi Ho banyak memotret hal lainnya. Mi Ho tersenyum senang dan bilang bahwa dia sudah sangat berusaha latihan menjadi manusia.
Dae Woong melihat album foto dan bilang bahwa sisa album yang belum terisi foto maka akan diisi foto mereka berdua. Dae Woong lalu mengajak Mi Ho pergi ke tempat ski namun Mi Ho berfikir bahwa salju tidak akan turun dalam waktu 50 hari. Dae Woong bilang bahwa mereka bisa pergi ke tempat ski dalam waktu dekat dan Instruktur Cha akan mengajarkan Mi Ho bermain Ski. Mereka pun lalu membayangkan pergi ke tempat ski bersama dan berfoto bersama.
Lalu Dae Woong menceritakan tentang Santa Claus yang merupakan teman Kakeknya dan akan membawakan banyak hadiah. Mi Ho membayangkan mereka sedang menghias pohon natal bersama lalu Santa Claus datang. Dae Woong bilang bahwa usia Mi Ho mungkin sama dengan Santa Claus dan Mi Ho menyebut Santa sebagai sahabatnya. Dae Woong lalu meminta hadiah di masukan kedalam kaus kaki.
Mi Ho benar-benar gembira dan meminta Dae Woong menceritakan banyak hal yang bisa mereka lakukan bersama kembali. Dae Woong bilang bahwa mereka bisa pergi ke Sungai Han ketika musim sepi datang dan nanti mereka juga bisa pergi ke pantai dan ada tour ke East Sea. Mi Ho senang dan kembali meminta Dae Woong bercerita. Dae Woong bilang bahwa festival kampusnya itu sangat menyenangkan karna akan ada naga yang keluar pada saat malam hari. Mi Ho tersenyum dan bilang bahwa dia bisa berteman akrab dengan naga.
Dae Woong bertanya, “Apakah ada tempat yang ingin kau kunjungi?” Mi Ho menjawab, “Hmm kebun binatang!” Dae Woong seperti yang ragu dan bilang bahwa pergi ke taman laut akuarium itu lebih menyenangkan. Mi Ho sebenarnaya ingin pergi ke kebun binatang namun dia bilang bahwa pergi ke taman laut akuarium juga baik-baik saja. Dae Woong tersenyum dan bilang bahwa banyak sekali hal yang mesti mereka lakukan.
Dae Woong sudah tertidur dan Mi Ho pun menatap papan tanggal dan mencoret tanggal hari ini. Mi Ho bilang bahwa sekarang ii sangat tidak mungkin menjadi manusia dan sepertinya tidak perlu lagi untuk menghitung waktu mundur. Mi Ho menatap Dae Woong yang tertidur dan bilang bahwa Dae Woong memiliki alis mata dan rambut yang sangat lucu.
Byung Soo bilang pada Dae Woong bahwa dia sudah mengurus tiket Mi Ho dan sudah selesai urusannya. Dae Woong bilang bahwa dia harus menjaga Mi Ho dan dia sangat berterima kasih pada Byung Soo.
Dae Woong keluar dari ruangan Dong Hong dan bertemu dengan Hye In. Dae Woong menghindari Hye In namun Hye In langsung mengejar Dae Woong dan menanyakan keadaan Mutiara Mi Ho. Dae Woong meminta Hye In agar tidak perlu mengkhawatirkannya dan Mi Ho kembali. Hye In bilang bahwa dia tidak mengkhawatirkan Dae Woong, yang dia khawatirkan adalah sesuatu yang sepertinya di sembunyikan oleh Mi Ho dan Dong Joo di belakang Dae Woong. Hye In bilang bahwa Dae Woong dalam keadaan darurat. Dae Woong menyentuh dadanya dan bilang bahwa Mi Ho memang memperalatnya namun dia rela di peralat oleh Mi Ho.
Mi Ho datang ke rumah sakit Dong Joo dan Dong Joo bertanya, “Apakah kau akan pergi bersama Dae Woong?” Mi Ho kebingungan dan menjawab, “Karna aku merasa sangat kesakitan saat ekorku hilang, aku harus tetap disamping Dae Woong dan Mutiaraku.” Dong Joo bilang bahwa dia tidak mungkin menghentikan Mi Ho sekarang tapi dia berharap Mi Ho akan benar-benar kembali setelah 1 bulan. Mi Ho mengerti.
Dong Joo bilang bahwa dia ada keperluan di luar dan dia akan pergi. Mi Ho bilang bahwa dia akan tetap ada di rumah sakit Dong Joo. Dong Joo pergi keluar rumah sakit namun dia tiba-tiba ingat sesuatu dan masuk kedalam. Di saat yang sama Mi Ho mulai mencari pisau. Mi Ho pergi ke ruang khusus Dong Joo dan menemukan sebuah kotak yang biasa di pakai menyimpan pisau. Dong Joo masuk ke dalam ruangan periksanya dan tidak menemukan Mi Ho.
Mi Ho membuka isi kotak dan ternyata ada pisau di dalam kotak itu. Saat Mi Ho mau menyentuh pisau itu, Dong Joo datang dan melarangnya menyentuh pisau itu. Mi Ho bilang bahwa dia sangat membutuhkan pisau Dong Joo. Dong Joo bertanya, “Apakah kau mencoba menghilang dengan menggunakan pisau itu? Tidak menjadi manusia… Apakah kau merencanakan untuk mati demi menyelamatkan Dae Woong?” Mi Ho ketakutan dan menjawab, “Aku perlu melindungi Dae Woong.”
Dae Woong sedang di rumah melihat-lihat album foto yang sudah hampir penuh dan dia berencana untuk membelikan album foto yang lainnya untuk menyimpan foto-foto Mi Ho dan yang lainnya.
Dong Joo menutup kotak pisau dan bilang bahwa Mi Ho terlalu jatuh cinta pada Dae Woong sampai rela mengorbankan nyawanya. Dong Joo bertanya, “Apakah kau yakin bahwa dia memiliki perasaan yang sama denganmu? Jika aku lihat, aku tidak berfikir seperti itu.” Mi Ho menjawab, “Dia menyukaiku!” Dong Joo menantang Mi Ho untuk bertanya pada Dae Woong apakah Dae Woong bersedia mati demi Mi Ho. Mi Ho diam saja dan Dong Joo pun bilang bahwa Mi Ho sudah bilang akan mati dan menhilang namun Mi Ho sendiri belum yakin bahwa Dae Woong memiliki perasaan yang sama dengan yang dimiliki Mi Ho.
Dong Joo bilang bahwa Dae Woong mungkin nanti akan melupakan Mi Ho dengan cepat dan tempat Mi Ho akan digantikan oleh orang lain. Mi Ho bilang bahwa Dae Woong bukanlah orang yang seperti itu dan tidak akan mungkin melupakan dirinya karna Dae Woong akan terus mencintainya. Dong Joo bilang bahwa Mi Ho harus lebih mengerti arti cinta karna seseorang yang di cintai belum tentu akan rela mati demi kita. Dong Joo terus bilang bahwa Dae Woong pasti akan cepat melupakan Mi Ho dan mencintai orang lain karna tidak mungkin mengingat Mi Ho selamanya. Dong Joo meminta agar Mi Ho memikirkan kembali hal ini.
Mi Ho duduk di halte bis dan dia berfikir, “Kenapa Dong Joo mengatakan hal yang seram begitu? Padahal aku sudah menetapkan apa yang akan aku pilih.”
Dae Woong sedang online di internet mencari tentang keberangkatan ke china. Mi Ho menghampiri dan bertanya pada Dae Woong, “Dae Woong aku ingin menanyakan sesuatu padamu. Jika kita tenggelam dan hanya ada satu kayu dan kita berdua sama-sama tidak bisa berenang, apakah kau akan memberikan kayu itu padaku?” Dae Woong menjawab, “Jika kayu itu sangat kecil lalu bagaimana denganku? Kau bilang aku tidak bisa berenang, lalu kau ingin aku mati?” Mi Ho marah dan bilang, “Jadi kau tidak akan memberikan kayu itu padaku?” Dae Woong tertawa dan bilang Mi Ho tidak usah khawatir karna dia jago dalam berenang.
Saat Dae Woong sedang gosok gigi, Mi Ho masuk ke kamar mandi dan kembali bertanya, “Jika terjadi kebakaran dan hanya salah satu dari kita bisa lolos. Siapa yang akan kau biarkan lolos pertama?” Dae Woong menjawab, “Jika ada kebakaran maka kita harus segera berlari.” Mi Ho bilang bahwa dia akan membiarkan Dae Woong menyelamatkan diri duluan. Dae Woong tertawa dan bilang bahwa Mi Ho itu Gumiho jadi memang seharusnya Mi Ho membiarkan dirinya selamat lebih duluan. Dae Woong bilang bahwa Mi Ho tidak perlu khawatir karna tidak mungkin rumah ini kebakaran. Mi Ho kesal dan langsung menutup pintu kamar mandi.
Saat Dae Woong mau tidur, Mi Ho mendatangi Dae Woong dan kembali bertanya, “Woong Ah. Jika kita tergantung dan di bawah kita jurang dan hanya ada satu orang yang bisa memanjat naik. Kamu akan memanjat atau membiarkan aku yang memanjat?” Dae Woong menjawab, “Karna aku tidak suka gunung maka hal itu tidak akan terjadi. Mi Ho kau terlihat aneh hari ini.” Mi Ho benar-benar kesal dan meminta Dae Woong menjawab pertanyaannya. Dae Woong tersenyum dan bilang bahwa dia tentu saja akan membiarkan Mi Ho selamat terlebih dahulu. Mi Ho berkata, “Jujur padaku! Aku tau kalau kau pasti akan menyelamatkan dirimu terlebih dahulu!” Dae Woong menjawab, “Tentu saja, siapa yang ingin mati pertama? Mi Ho tidak perlu khawatir dan tidurlah.”
Mi Ho benar-benar kesal pada Dae Woong dan bilang bahwa Dae Woong memang memikirkan diri sendiri namun yang Mi Ho butuhkan hanyalah Dae Woong yang akan terus mengingat dirinya selamanya.
Dae Woong dan Mi Ho pergi jalan-jalan, Dae Woong bilang bahwa mereka harus beli barang-barang yang di perlukan di China. Dae Woong menawarkan membelikan Mi Ho sepatu namun Mi Ho bilang bahwa Dae Woong sudah membelikan Mi Ho sepatu. Dae Woong lupa akan hal itu dan itu membuat Mi Ho kesal karna Dae Woong melupakan sesuatu yang bahkan belum terjadi selama 1 bulan. Dae Woong tertawa dan bertanya, apa yang di perlukan oleh Mi Ho untuk di China.
Mi Ho bertanya, “Ketika pertama kali kita bertemu, apakah kau ingat apa yang mengejarmu?” Dae Woong berfikir sebentar dan menjawab, “Hmm babi hutan.” Mi Ho senang mendengar itu dan kembali bertanya, “Lalu apakah kau ingat pertama kali kau memanggilku apa?” Dae Woong tertawa dan bilang, “Aku menyebutmu Hantu!” Mi Ho kesal dan berkata, “Bukan! Kau berkata’Wow cantik sekali’” Dae Woong kembali tertawa dan Mi Ho tetap menanyakan banyak hal, “Dae Woong apakah kau ingat pohon apa yang aku letakan kau diatasnya?” Dae Woong berfikir lama dan bilang bahwa itu pohon biasa. Mi Ho benar-benar kesal karna ternyata Dae Woong tidak meningat banyak hal. Dae Woong bilang tidak akan ada yang meningat hal seperti itu.
Dae Woong bertanya, “Apakah saat kau berubah nanti kau akan kehilangan ingatanmu? Ah itu sangat tidak bagus!” Mi Ho benar-benar kesal dan bilang, “Ingatanku bagus! Aku ingat semuanya!” Mi Ho marah dan langsung pergi meninggalkan Dae Woong. Dae Woong benar-benar kebingungan dan mengejar Mi Ho.
Mi Ho ke kantor Dong Hong dan dia duduk di ruang tunggu sambil berfikir, “Dia tidak bisa mengingat semuanya… tapi… aku pikir dia akan melupakan semua ingatannya prlahan-lahan. Dae Woong mengatakan padaku bahwa dia sangat buruk dalam hal meningat.”
Mi Ho melihat Hye In dan juga Sun Nyeon yang ternyata sedang duduk di ruang tunggu tersebut. Hye In bertanya, “Apakah kau mengetahui seorang dukun?” Hye In menjawab, “Ya aku mengetahuinya ada seorang dukun yang bermain dalam film ayahku.”
Mi Ho bertanya-tanya, “Apakah ‘Malicious Reply (Hye In)’ atau ‘Melong (Sun Nyeon)’ akan menggantikan aku di dalam hari Dae Woong?” Dae Woong datang menghampiri Mi Ho dan Mi Ho dengan semangat mengajak Dae Woong pergi ke tempat yang dia inginkan dan Dae Woong harus mengingat semua hal termasuk hal yang kecil. Dae Woong bertanya, “Kemana kita akan pergi?” Mi Ho menjawab, “Ketempat yang aku katakan kemarin.” Dae Woong ternyata sudah lupa tentang hal yang kemarin di katakan oleh Mi Ho dan tentu saja itu membuat Mi Ho kecewa. (OMG!! Gue aja inget woy ke Kebun Binatang!!!!)
Dae Woong bertanya, “Kenapa kau terlihat sangat marah?” Mi Ho menjawab, “Jika kau tidak mengingat apa yang aku katakan kemarin, lalu apa yang akan kau ingat? Kamu tidak meningat semuanya. Bahkan kau memilih dirimu selamat terlebih dahulu dari jurang itu! Kau akan pergi dengan Evil (Hye In) dan Melong (Sun Nyeon )itu kan? Dan…. Dan aku merasa hancur!” Mi Ho langsung pergi dan Dae Woong pun mengejarnya kembali.
Sun Nyeon melihat Dae Woong yang mengejar Mi Ho dan dia bilang pada Hye In bahwa sepertinya Dae Woong dan Mi Ho sedang bertengkar. Hye In senang melihat itu dan bilang, “Bahkan mereka sudah bertengkar sebelum aku memakai dukun.” Sun Nyeon kaget dan bertanya, “Kau ingin menggunakan dukun agar mereka berpisah?”
Mi Ho pergi ke tempat Perempuan tua penjual ayam. Mi Ho bertanya, “Bibi, jika seseorang mati dan menghilang… Apakah orang-orang akan melupakannya dan teru menjalani hidup?” Perempuan tua itu menjawab, “Tentu saja manusia lain juga perlu melanjutkan hidupnya. Seperti aku yang bekerja keras untuk menghidupi diriku, aku tidak pernah mengingat orang yang sudah meninggalkanku. Jika kau terus mengingatnya dan tidak bisa melupakannya, lalu bagaimana cara kau tetap hidup?” Mi Ho benar-benar sedih mendengar jawaban itu.
Mi Ho pulang ke rumah dan ternyata pintu rumah di kunci. Mi Ho meminta Dae Woong membuka pintu tapi Dae Woong melarang Mi Ho masuk. Mi Ho merasa bersalah dan meminta maaf. Dae Woong tetap meminta Mi Ho untuk tidak masuk kedalam rumah namun Mi Ho menyangka Dae Woong marah sehingga dia memaksa membuka pintu dan masuk ke rumah.
Mi Ho melihat Dae Woong di dapur dan bertanya, “Apa yang sedang kau lakukan?” Dae Woong menjawab, “Aku membuat kimbab. Kita memerlukannya untuk pergi ke kebun binatang. Aku juga menyiapkan minuman soda kesukaanmu.” Mi Ho benar-benar tersentuh melihat itu.
Mi Ho pergi ke rumah Kakek dan bilang bahwa dia dan Dae Woong akan pergi ke kebun binatang. Kakek kaget mendengarnya. Mi Ho bilang bahwa di kebun binatang dia akan melihat beruang seperti Dae Woong, beruang kecil seperti Dong Ja dan juga rubah.
Dae Woong sedang bersama Bibinya di dapur. Bibi melihat Dae Woong dan bertanya, “Kau pergi ke sauna kemarin-kemarin bukan?” Dae Woong tidak menjawab dan bibi yakin bahwa itu adalah Dae Woong. Bibi memarahi Dae Woong yang pulang ke Korea namun tidak pergi menemui Kakek terlebih dahulu padahal Kakek sangat rindu pada Dae Woong. Dae Woong juga bales bilang bahwa Sun Nyeon pasti ingin bertemu dengan Ayahnya namun ternyata Dong Hong malah bertemu dengan Bibi terlebih dahulu. Bibi Kaget dan meminta Dae Woong tidak mengatakan hal itu pada Sun Nyeon.
Dae Woong bilang bahwa dia datang membawa Mi Ho ke rumah untuk mewujudkan keinginan Mi Ho dan Kakek. Bibi kebingungan dan bertanya, “Keinginan Kakek dan Mi Ho?” Dae Woong menjawab, “Ya ada sesuatu. Kakek pasti menyukainya.” (Keinginan Kakek itu adalah Dae Woong cepat menikah dan Keinginan Mi Ho adalah menikah dengan Dae Woong. Jadi ya inti keinginan mereka berdua itu sama.)
Kakek bilang bahwa Dae Woong ingin pergi ke kebun binatang karna permintaan Mi Ho dan itu artinya Mi Ho adalah seseorang yang sangat special. Mi Ho bertanya, “Kenapa?” Kakek bilang bahwa dulu Ibu dan Papah Dae oong pergi ke kebun binatang dan mendapatkan kecelakaan setelah kembali dari Kebun Binatang. Mi Ho bertanya, “Jadi dia membenci kebun binatang?” Kakek menjawab, “Tentu saja. saat ada kunjungan dari sekolahnya, dia tidak akan pergi jika kunjungan itu pergi ke sebuah tempat dekat kebun binatang. Tapi aku yakin bahwa dia akan baik-baik saja jika bersamamu.”
Mi Ho bilang bahwa Dae Woong selalu ingat tentang Ibu dan Papahnya. Kakek bilang bahwa kejadian kecelakaan itu terjadi saat Dae Woong masih kecil dan pasti Dae Woong mengingat hal itu.
Mi Ho melewati dapur dan melihat Dae Woong yang sedang menyiapkan makanan bersama Bibi. Mi Ho berfikir, “Aku selalu ingin kau mengingatku tapi aku tidak pernah berfikir bahwa kenangan itu akan menyakitimu.” Dae Woong tersenyum saat melihat Mi Ho dan menunjukan daging yang sudah di siapkan di meja makan.
Mereka pulang ke rumah dan melihat papan tanggal bersama-sama. Mi Ho bilang bahwa waktu mereka tersisa 50 hari. Dae Woong tersenyum senang dan bilang bahwa Mi Ho akan menjadi manusia mungkin saat berada di China. Lalu Dae Woong bilang bahwa perubahan Gumiho menjadi manusia adalah hal yang bersejarah dan harus di lakukan di Korea. Mi Ho bilang bahwa dia tidak peduli dimana pun asalkan berada di sisi Dae Woong. Mi Ho meminta Dae Woong untuk mengingat hal yang bagus selama waktu tersisa 50 hari lagi. Dae Woong tersenyum dan bilang bahwa Mi Ho akan menjadi Pacar seorang Gumiho hingga hari ke 100 saja.
Mi Ho bilang bahwa dia sudah menyakiti Dae Woong makanya ingin membuat suatu kenangan yang indah bersama Dae Woong. Dae Woong bertanya, “Apakah kau tidak menyesal tidak menjadi Gumiho kembali? Setelah melewati hidup 500 tahun sebagai Gumiho, kau akan melewati 50 tahun disisi Cha Dae Woong. Jangan menyesal.” Mi Ho tersenyum gembira dan bilang bahwa dia tidak akan menyesal.
Mi Ho berkata dalam hati, “Lebih dari 500 tahun atau 50 tahun, jika 50 hari ini aku lewati dengan sangat baik maka aku akan baik-baik saja.”
Dae Woong dan Byung Soo sibuk menyiapkan perlengkapan shooting yang harus di bawa ke China. Byung Soo bertanya, “Dimana Mi Ho?” Dae Woong menjawab, “Kita akan bertemu di bandara.”
Mi Ho sedang datang ke rumah Kakek dan berpamitan. Kakek berpesan agar Mi Ho jangan terlalu bekerja keras. Bibi tersenyum dan menitipkan sesuatu untuk Dae Woong dan Mi Ho. Bibi juga lalu menitipkan sesuatu untuk Dong Hong. Mi Ho tersenyum dan bilang bahwa dia akan memberikannya pada Dong Hong dengan gaya antena yang biasa Bibi dan DongHong lakukan. Mi Ho melihat Dong Ja dan dia pun ikut berpamitan pada Dong Ja.
Mi Ho datang ke restaurant ayam milik Perempuan tua dan dia melambaikan tangannya dan mengucapkan salam perpisahan.
Di saat menuju perjalanan pulang, Hye In sudah menunggu di mobilnya dan langsung meminta Mi Ho jangan mengikuti Dae Woong lagi karna dia merasa jika Dae Woong bersama Mi Ho maka akan ada sesuatu yang buruk terjadi dan Hye In meminta agar Mi Ho menolak ajakan Dae Woong dan tetap di Korea untuk membersihkan sekolah aksi saja. Mi Ho tetap ingin ikut pergi bersama Dae Woong karna setiap waktu yang di lewatkan bersama Dae Woong itu sangat berharga. Hye In mengancam akan memberi tahu identitas Mi Ho pada orang lain. Mi Ho tertawa dan bilang, “Silahkan saja. Aku memiliki kartu identitas, passport bahkan memiliki SIM. Jika kau bilang bahwa aku Gumiho pasti orang-orang akan menganggapmu gila.”
Mi Ho berjalan meninggalkan Hye In dan Hye In bertanya, “Bagimana cara kau dapat memiliki Dae Woong?” Mi Ho menatap Hye In dan berkata, “Kau ingin aku memberi tahumu? Ini karena aku mencintainya. Sekarang karna aku mencintainya maka dia juga mencintai aku. Jika kau mencintai seseorang maka kau tinggal mengatakan bahwa kau menyukainya maka dia akan menyukaimu juga.” Mi Ho melambaikan tangan pada Hye In dan berjalan pergi.
Mi Ho menelfon Dae Woong dan bilang bahwa dia sudah selesai berpamitan dan juga membereskan barang-barangnya dan kini dia akan pergi ke bandara. Mi Ho menutup telfon dan melihat keadaan rumah lalu berkata, “Hmm aku tidak akan kembali ke rumah ini lagi.”
Mi Ho keluar dari rumah dan ternyata sudah ada Dong Joo di luar rumah. Mi Ho bilang bahwa dia ada sesuatu yang ingin di katakan pada Dong Joo dan ini adalah wkatu yang sangat tepat untuk mengatakannya. Dong Joo bertanya, “Apakah kau ingin menyampaikan bahwa kau tidak akan kembali dan akan menghilang disana? Kau sudah memutuskan untuk mati demi dia?” Mi Ho menjawab, “Apakah aku terlihat menyedihkan saat aku bilang bahwa aku akan meninggal untuknya? Aku pikir aku keren. Meskipun aku ini Gumiho yang tidak dapat menjadi manusia tapi aku melakukan hal yang baik untuk seseorang yang aku cintai itu cukup baik. Sekarang melihat kau datang kemari seperti ingin menghentikanku, biarkan aku pergi. Aku tidak ingin kau menghentikan ku.”
Dong Joo matanya sudah berkaca-kaca dan dia berkata, “Aku… percaya bahwa itu adalah cinta pada seseorang yang aku inginkan. Tapi aku menyesal lebih dari 1000 tahun. Aku tidak ingin melakukan kesalahan yang saa dua kali!” Mi Ho tersenyum dan berkata, “Aku bukan Gil Dal-mu. Aku akan pergi sekarang. Bye Bye…” Mi Ho pun pergi meninggalkan Dong Joo.
Hye In datang ke rumah sakit menemui Dong Joo. Hye In bilang bahwa Dae Woong sudah siap pergi dan dia tidak bisa menghentikan Dae Woong. Dong Joo pun bilang bahwa dia tidak memiliki pilihan lain selain mengatakan kebenaran. Hye In kebingungan dan Dong Joo pun menceritakan semuanya. Hye In benar-benar tidak percaya namun Dong Joo terus meyakinkan Hye n bahwa Dae Woong akan mati setelah 100 hari menyimpam mutiara Mi Ho. Dong Joo bilang bahwa yang mereka harus lakukan sekarang adalah memisahkan mereka.
Hye In dan Dong Joo pun masuk ke mobil masing-masing dan pergi menuju ke bandara untuk mencegah Mi Ho pergi bersama Dae Woong. Sementara itu Mi Ho sudah sampai di bandara dan Dae Woong baru saja pergi dari kantor Dong Hong bersama dengan Byung Soo. Saat mobil yang Dae Woong pakai menuju bandara pergi, Tiba-tiba saja mobil Hye In menghalanginya dan turun dari mobil untuk menemui Dae Woong. Di saat yang sama Dong Joo datang ke bandara dan langsung menghampiri Mi Ho.
Dong Joo berkata, “Aku tidak bisa membiarkanmu pergi.” Mi Ho bilang bahwa Dae Woong sedang dalam perjalanan menuju ke bandara dan dia akan pergi bersama Dae Woong. Dong Joo bertanya, “Apakah kau menunggu Cha Dae Woong? Dia tidak akan datang kemari!”
Dae Woong benar-benar kesal pada Hye In dan meminta Hye In tidak mencampuri urusannya kembali. Hye In terus meminta Dae Woong untuk segera meninggalkan Mi Ho. Dae Woong benar-benar kesal dan bilang bahwa dia harus segera ke bandara. Saat Dae Woong mau pergi, Hye In menghentikannya dan bilang bahwa Dae Woong tidak boleh bersama Mi Ho karna jika Dae Woong terus bersama Mi Ho maka Dae Woong akan mati. Dae Woong jelas kaget mendengar hal itu.
Dong Joo bilang pada Mi Ho bahwa Dae Woong tidak akan datang ke bandara karna Dae Woong sudah tau bahwa dia akan mati dan sekarang Dae Woong sedang kabur. Mi Ho kecewa dan bertanya, “Kenapa kau seperti ini? Kenapa kau memberi tahu dia? Aku tidak ingin dia mengetahui hal ini. Aku tidak ingin dia memilih aku atau mati. Lalu kenapa kau mengatakannya pada dia?” Dong Joo bilang bahwa manusia yang kabur pasti bisa tertangkap dan karna Mi Ho terlalu cinta pada Dae Woong maka dia tidak bisa melakukan apapun dan lagi Mi Ho terlalu memikirkan hal yang sangat bodoh.
Dong Joo bilang bahwa Manusia itu tidak akan bertindak bodoh dengan membiarkan orang lain hidup sementara dirinya mati demi cinta. Dong Joo juga bilang bahwa Mi Ho pasti tidak bisa menanyakan, “Apakah Dae Woong bersedia mati untuknya?” karna Mi Ho tau jawabannya bahwa Dae Woong tidak akan bersedia. Dong Joo meminta Mi Ho menghapus cintanya itu dan menyelamatkan hidupnya sendiri. Dong Joo terus mengatakan bahwa Dae Woong tidak akan datang menemui Mi Ho. Mi Ho pun jadi sulit mengambil sebuah keputusan.
Dae Woong berfikir, “Jika Mi Ho mengambil mutiaranya maka aku akan mati? dan jika dia tidak mengambil mutiara ini maka dia yang akan mati?” Hye In bilang bahwa dia tau hal ini dari Dong Joo. Dae Woong bilang, “Jika aku tidak ingin mati maka dia mengatakan padaku untuk menjauh dari Mi Ho.” Dae Woong tiba-tiba mau pergi dan Hye In pun bertanya kemana Dae Woong akan pergi? Dae Woong bilang bahwa dia akan pergi ke Mi Ho. Hye In sangat marah dan berteriak, “Apakah kau mau mati dan pergi kesana hah?” Dae Woong berbalik dan menjawab, “Aku tidak ingin mati! Aku tidak akan pernah mati!”
Mi Ho terus menunggu Dae Woong tapi Dae Woong tidak datang juga. Dong Joo menghampiri MI Ho dan berkata, “Cha Dae Woong tidak akan datang. Lepaskan ini semua dan pergilah bersamaku ke Jepang. Dan pertanyaan mengenai apakah kau akan memberikan mutiaramu pada Dae Woong atau tidak, aku akan menyerahkan pilihan itu padamu.” Mi Ho melihat Dong Joo dan bilang bahwa dia akan melakukan apa yang di katakan Dong Joo. Dong Joo senang dan bilang bahwa sisa hari Mi Ho adalah 50 dan disisa 50 hari itu Mi Ho masih bisa mengganti keputusannya.
Mi Ho pergi bersama Dong Joo dan Dong Joo bilang bahwa mereka bisa pergi ke Jepang dan Dong Joo akan membeli tiket terlebih dahulu. Saat Dong Joo menanyakan tempat penjualan tiket pesawat, Mi Ho langsung kabur dan pergi keluar Bandara. Dong Joo kaget dan langsung ikut mengejarnya.Di saat yang sama Dae Woong sedang berlari menuju bandara.
Mi Ho bilang bahwa Dae Woong tidak datang dan itu tidak apa-apa. Mi Ho berjalan pergi dan tiba-tiba ada yang memanggilnya, “Mi Ho ya!” Mi Ho melihat ke sumber suara yang ternyata berasal dari suara Dae Woong. Dae Woong menghampiri Mi Ho dan bertanya, “Apakah kamu akan kabur seperti ini? Meskipun aku ada disini?” Mi Ho menatap sedih dan berjalan mendekati Dae Woong. Dari belakang terlihat ada Dong Joo yang melihat semua ini.
Dae Woong kembali bertanya, “Jika 100 hari berakhir… salah satu dari kita akan mati? Karna semua ini maka kau ingin mengambil kembali mutiaranya? Hanya tinggal sendiri dan pergi? Aku tidak bisa! Aku tidak mau!” Dae Woong melihat Dong Joo dan dia berkata pada Mi Ho “Melihat salah satu dari kita harus mati. Aku tidak mau! Hari ini… setengah dari 100 hari dan Mi Ho dariku ambilah mutiara ini.” Mi Ho kaget, “Mengambil mutiaranya sekarang? Lalu apa yang akan terjadi?” Dae Woong menjawab, “Aku tidak tau apa yang akan terjadi tapi sepertinya dia juga tidak mengetahuinya!” Dae Woong melihat Dong Joo dan Mi Ho pun melihat Dong Joo.
Dae Woong, “Kita memutuskan dan kita pergi. Aku akan memberikan sebagian dari hidupku dan kamu menyerah menjadi manusia.Kita mencobanya. Terserah apakah kita akan mati atau hidup.” Mi Ho bertanya, “Lalu apakah kita bisa terikat bersama?”
Dae Woong : “Mi Ho… Aku mencintaimu… Jadi jika kau mati sendiri… aku tidak akan membiarkannya.Jadi jangan melakukan itu!”
Mi Ho : “Dae Woong ah… Aku mencintaimu…Aku juga tidak akan pernah mati untukmu jadi kamu juga jangan melakukan itu.”
Dae Woong : “Keputusan ini…hanya manusia yang mencintaimu yang dapat membuatnya. Meskipun keputusan ini tidak dapat kembali dan kita tidka tau bagaimana jadinya keputusan ini… Kita akan tetap bersama.Jika kita hidup maka kita hidup bersama! Jika kita mati… Kita mati bersama.”
Dae Woong mencium Mi Ho dan mengeluarkan Mutiara itu dari dalam tubuhnya. Dong Joo yang melihat itu langsung menangis dan Jam pasir itu pun terjatuh.

0 komentar:

Posting Komentar

Pengikut

clock